Senin, 11 April 2011

Safari Night

Lokasi : Taman Safari Indonesia
Wisata : night safari / safari malam

Ada yang sudah pernah mendengar Night Safari? Bersafari melihat hewan dari dalam bus di malam hari. Seru banget lho ;). Night Safari ini hanya dibuka pada hari Sabtu dan Minggu saja dengan jam buka loket-nya dari pukul 7 pm - 9 pm. Sementara acara di Taman Safarinya sendiri berlangsung hingga pukul 10.30 pm. Night Safari ini sedikit berbeda karena mobil kita langsung diarahkan ke tempat parkir arena bermain, tidak seperti di siang hari yang harus melewati aneka satwa.

Baru setelah itu, kita disuruh menukarkan tiket terusan untuk melihat hewan, yang dibeli sewaktu di loket pintu masuk tadi. Dalam beberapa menit kita disuruh menunggu hingga akhirnya bus safari yang akan mengajak kita berkeliling datang menjemput. Sewaktu naik ke dalam busnya memang berebutan gitu, tapi jangan khawatir, bus yang lain akan segera datang.

Night safari ini memang mengajak kita untuk melihat satwa2 mana saja yang masih beraktifitas di malam hari. Para pemandu remaja wanita yang ada di dalam bus menceritakan tindak tanduk apa saja yang dilakukan oleh satwa2 tersebut yang diselingi oleh humor, sehingga kita pun menjadi tersenyum kecil gitu.

Di akhir bersafari dengan bus tersebut, ada suguhan terakhir yang diberikan oleh supir bus dan para pemandu tersebut. Apa itu? Rahasia huehehe..yang pasti di bagian akhir night safari inilah yang bikin heboh =)), bisa dijadikan sebagai kenangan dan cerita lucu kepada teman, kerabat atau keluarga. Penasaran? Datang az yukz!

Selain bersafari malam, kita juga bisa melihat pertunjukan tarian api. Warna api yang indah di tengah gelapnya malam membuat pertunjukan ini terlihat keren, terkesan berani dan heboh. Di akhir pertunjukan, penonton pun diajak untuk menari bersama dengan sukarela.

Air Terjun Cibeureum, Wisata Cibodas

Satu dari banyak tujuan wisata alam di kawasan Puncak, Jawa Barat, ialah Kebun Raya Cibodas. Bila berangkat dari Jakarta, Kebun Raya Cibodas terletak sebelum Pasar Cipanas. Kebun Raya Cibodas bisa ditempuh melalui dua jalur, dari Simpang Tiga Paregrejen sejauh lima kilometer, dan dari Simpang Cibodas, dengan jarak kurang lebih sama.

Kios penjual tanaman, makanan, dan cendera mata di Cibodas.Taman wisata yang didirikan pada 1852 oleh Johannes Elias Teijsmann itu memanjakan pengunjung dengan berbagai pilihan. Bila ingin sekadar jalan-jalan, pengunjung bisa memutari lokasi kebun raya yang dipenuhi pohon-pohon rindang. Salah satu objek favorit ialah Araucaria Avenue, jalan setapak dari bebatuan yang dinaungi jajaran tumbuhan Araucaria.

Namun, bila ingin berwisata sambil menambah ilmu, bisa juga mampir ke Taman Lumut Cibodas. Taman Lumut Cibodas, sangat cocok dijadikan tempat belajar atau penelitian. Di dalam Taman Lumut, diperkirakan ada 216 jenis lumut dan lumut hati, yang dikumpulkan dari seluruh Indonesia.

Lintasan menuju air terjun Ciismun.

Selain Taman Lumut, Kebun Raya Cibodas juga menyimpan koleksi anggrek, rhododendron, kaktus, mawar, tanaman obat, dan lain-lain. Kebun Raya Cibodas, pada awalnya didirikan untuk menampung koleksi tumbuhan dataran tinggi tropis basah, seperti berbagai tumbuhan runjung dan paku-pakuan.

Satu kegiatan pelepas stres yang mengasyikkan dilakukan di Kebun Raya Cibodas adalah penjelajahan objek-objek wisata alam. Salah satu objek wisata alam yang relatif mudah dijangkau, yakni Air Terjun Ciismun, yang dituliskan Ci Ismun di papan petunjuk lokasi. Kehadiran air terjun ini bisa dibilang sebagai bonus tambahan bagi pengunjung yang menyempatkan waktu berkunjung ke Cibodas. Namun, untuk bisa menikmati keindahan air terjun setinggi 25 meter tersebut, pengunjung harus rela berjalan melintasi track (lintasan) berbatu.

air-terjun-ciismunPepatah mengatakan, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Demikian pula, pengunjung Air Terjun Ciismun harus rela berjalan kaki selama kurang lebih 30 menit. Pengorbanan di lintasan yang terkadang menanjak itu akan terbayar lunas saat melihat keindahan Air Terjun Ciismun.

Jalur yang disediakan pengelola terbilang sangat bersahabat. Bebatuan kecil digunakan sebagai pijakan. Jadi, pengunjung hanya perlu mengikuti lintasan yang sudah ditata hingga ke lokasi air terjun.

Menapaki lintasan Ciismun juga tidak membosankan. Pemandangan kiri kanan di sepanjang jalan sangat indah. Lereng bukit yang terjal dan penuh pepohonan menjadi teman sempurna. Suara gemuruh air sungai yang kerap terdengar di sepanjang lintasan, adalah iringan musik alami yang meredam kebosanan, mengingatkan suasana sebuah pedesaan.

Berjalan santai di sepanjang lintasan juga tidak melelahkan. Jalur itu sangat bersahabat, tidak terlalu menguras tenaga. Lintasan tersebut juga aman untuk semua golongan usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Di antara pengunjung pada Minggu pagi di akhir Maret itu, misalnya, terlihat pasangan muda dengan anak-anak balita mereka.

Keindahan panorama, kesejukan, dan kedamaian pengusir stres.

Pada jarak sekitar 500 meter dari titik awal, pengunjung bisa bernapas sejenak di tempat peristirahatan. Sambil meluruskan kaki, pengunjung bisa menikmati hangatnya teh dan kopi atau menyantap mi rebus. Dari tempat peristirahatan itu, Air Terjun Ciismun sudah terlihat.

Cibeureum

Dari jarak sekitar 100 meter, air terjun seperti butiran permata yang jatuh. Air Terjun Ciismun diapit Bukit Agropolitan dan Bukit Cibodas. Bila dipandang dari kejauhan, air terjun seperti tempat pertemuan dua bukit besar itu. Untuk bisa merasakan dinginnya air terjun, pengunjung harus melewati sungai dangkal yang penuh bebatuan.

Pintu keluar yang mengarah ke Istana Cipanas.

Pada jarak lima meter tempat air terjun jatuh, hawa dingin terasa menggigit tulang. Untuk pengunjung yang berasal dari kota besar, dinginnya air terjun Ciismun bisa langsung membuat menggigil. Kenyataannya, hawa dingin tidak menyurutkan niat pengunjung mencicipi guyuran air. Beberapa pengunjung tampak mengambil posisi nyaman di bawah air terjun. Tidak malu-malu, lima pemuda bertelanjang dada mandi di air terjun. Pengunjung lainnya, cukup menikmati percikan air terjun dengan memilih duduk di atas bebatuan.

Di lokasi itu tersedia toilet untuk membersihkan diri seusai menikmati kesegaran air terjun. Bangunannya sederhana dan jumlahnya terbatas. Airnya yang jernih dan dingin, dijamin menyegarkan seluruh badan.

Di lintasan itu, bisa dijumpai bocah-bocah cilik yang menawarkan jasa angkut barang atau menemani pengunjung berjalan di lintasan.

Porter-porter cilik yang jumlahnya belasan itu sangat gigih menawarkan jasa. Mereka akan terus membujuk sampai pengunjung memberikan uang kecil sebagai upah. Tidak perlu banyak, cukup Rp 1.000 sudah bisa membuat mereka senang.

Sebut saja namanya Ujang, seorang porter cilik yang pantang menyerah menawarkan jasa antar kepada pengunjung. Sambil bercerita tentang hidupnya yang pas-pasan, Ujang mencoba mengambil hati pengunjung demi memperoleh upah.

“Uangnya buat beli buku sekolah. Ujang bisa mengantar atau membawakan barang sampai ke pintu keluar,” paparnya kepada seorang pengunjung yang berjalan santai pulang ke pintu keluar Air Terjun Ciismun.

Selain Ciismun, objek wisata air terjun lain yang bisa dikunjungi adalah Air Terjun Cibeureum. Perjalanannya lebih menantang.

Air Terjun Cibeureum terletak di kawasan Taman Nasional Gede-Pangrango, yang berbatasan dengan Kebun Raya Cibodas. Perjalanan menuju Air Terjun Cibeureum, dapat ditempuh dalam dua jam perjalanan dari pintu masuk taman nasional.

Berbeda dengan Ciismun, jalur lintasan menuju Cibeureum menanjak. Perlu tenaga yang benar-benar fit untuk mencapainya. Namun, tenaga yang terkuras selama perjalanan, tidak akan sia-sia, karena air terjun Cibeureum tidak kalah mempesona dibandingkan Ciismun. Tirai air lebih lebar, karena dinding tebing tempat jatuhnya air lebih lebar daripada Ciismun.

Air terjun Cibeureum menjadi lokasi favorit persinggahan bagi para penjelajah dalam pendakian ke Gunung Gede.

Antara Cibodas dan Cisarua